TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme
merupakan salah satu makluk hidup yang dapat hidup pada ekosistem maupun dalam
tubuh makluk hidup lainnya. Mikroorganisme terdapat beberapa yang menguntungkan
bagi makluk hidup lainnya tetapi ada juga yang dapat merugikan bagi makluk
hidup lainnya. Menurut habitatnya mikrooganisme ada yang hidup di udara, tanah,
tubuh makluk hidup, dan ada juga yang hidup di air. Sedangkan menurut kebutuhan
oksigennya mikroorganisme ada yang aerob (membutuhkan oksigen) maupun ada juga
yang anaerob (tidak membutuhkan oksigen). Mikroba tanah yang bersifat anaerob
biasanya terletak pada lumpur yang tergenang air dan tidak ada oksigen yang
cukup (Hindersah 2007).
Mikroorganisme
yang banyak didikaji sekarang ini karena peranannya besar bagi kehidupan adalah
bakteri dan fungi. Bakteri adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke
dalam domain prokariota
dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi.
Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi
dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan,
pengobatan,
dan industri.
(Bardy 2003). Fungi adalah mikroorhanisme yang bersifat eukaritik yang
biasanya berbentuk filamen dan lebih
besar daripada bakteri. Peran fungi yang lain adalah memulai sebagai reservoar
nutrien ke bentuk biomassa mikrobial. Jamur membantu mengikat agregat tanah.
Jamur mendekomposisi nutrien dalam
bentuk senyawa organik (Waluyo 2005).
Mikroorganisme
yang berada di alam dapat diidentifikasi karakteristiknya dengan terlebih
dahulu melalukan isolasi. Ada bermacam-macam metode isolasi yang dapat
digunakan anrata lain metode isolasi dengan cara meneteskan bahan yang mengandung
mikroorganisme pada suatu kaca penutup dengan menggunakan mikropipet, yang
kemudian diteliti dibawah obyektif mikroskop. Isolasi gores merupakan metode
isolasi dengan cara menggeser atau menggoreskan ujung jarum ose yang telah
mengandung mikroorganisme dengan hati-hati di atas permukaan agar secara zig
zag yang dimulai dari dasar tabung menuju ke bagian atas tabung. Isolasi tebar
merupakan metode isolasi dengan cara menebarkan bahan yangmengandung
mikroorganisme pada permukaan atas tabung. Isolasi tuang merupakan metode
isolasi dengan cara mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang telah
diencerkan dan sampel tersebut kemudian disebarkan didalam suatu medium dari
kaldu dan gelatin encer (Dwidjoseputro 2003).
Isolasi mikrobia pada prinsipnya adalah memisahkan
suatu jenis mikrobia dengan jenis mikrobia lainnya dengan asal mikrobia yang
terdiri dari berbagai macam spesies. Proses pemisahan atau pemurnian dari
mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,
misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang
hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Pertumbuhan
bakteri lebih banyak dijumpai pada intensitas pengenceran 10-8,
sedangkan pertumbuhan fungi banyak dijumpai pada intensitas pengenceran 10-4
(Muharni 2009).
Proses
isolasi fungi dilakukan memakai medium PDA (Potato Dextrose Agar)
yang terdiri dari kentang 20%, dektrosa 2% dan agar 2%. Media dibuat pH 5,0 untuk mengurangi kemungkinan
kontaminasi oleh bakteri pada saat isolasi. Fungi lebih tahan terhadap pH suasana
asam jika dibandingkan dengan bakteri atau aktinomycetes, sehingga dengan cara
ini juga telah terjadi seleksi terhadap mikroba yang sedang diisolasi (Saryono 2002).
Isolasi jamur tanah dilakukan sengan cara melarutkan 1
gram sampel tanah kedalam air aquadest dan divortex. Suspense tanah diencerkan
sampai mencapai volume 10 ml yang kemudian dilakukan pengenceran bertingkat
sampai 10-3, lalu suspensi diambil 1 ml yang dituangkan kedalam
cawan petri dan ditambahkan dengan media PDA. Teknik ini dinamakan dengan
merode tuang atau pour plate.
Inokulum disimpan pada suhu kamar. Isolat setelah berumur 4-7 hari dilakukan
pemurnian. Isolat diidentifikasi secara makroskopis (untuk melihat bentuk
koloninya) dan mikroskopis (melihat bentuk hifa dan sporanya) setelah 3 hari
(Indrayoga et al. 2013).
Menurut Adnany dan Mohammad (2000) bahwa hasil
identifikasi morfologi bakteri methanogen hasil isolasi bahwa bakteri ini
berupa batang, bulat, pseudosarcina, spiral dan nonmotile. Beberapa koloni
mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara ada yang
bentuknya tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk, ukuran, margin, elevasi,
warna, permukaan, konsistensi) yang diistilahkan sebagai morfologi koloni.
Penentuan jumlah bakteri yang ada di dlam sustu medium
dapat digunakan beberapa cara, salah satunya dengan cara menjumlahkan bakteri
secara keseluruhan yaitu menghitung semua bakteri yang ada di dalam suatu
medium biakan. Penghitungan total sel dengan metode AODC (Acridine Orange Direct Count) adalah
salah satu metode perhitungan bakteri secara langsung dengan menggunakan cat
fourokrom acridine orange. Bakteri yang dihitung baik bakteri yang mati mauun
yang masih hidup (Sutiknowati 2012).
Langkah
selanjutnya setelah melakukan isolasi mikroba adalah melakukan purifikasi. Purifikasi bertujuan untuk mendapatkan satu spesies dalam satu tabung
pemeliharaan kultur. Hal ini perlu dilakukan karena
identifikasi mikroorganisme memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari
satu. Affandi et al. (2001) menyatakan bahwa koloni yang
tumbuh pada pengenceran 10-1-10-2 terlalu banyak sehingga
tidak dapat dipisahkan, maka yang dimurnikan adalah koloni yang tumbuh pada
pengenceran 10-3-10-5.
Langkah pemurnian adalah koloni dengan karakter morfologi
tertentu dapat dipisahkan satu dengan lainnya dengan cara mengambilnya dengan
ose. Menggoreskan
pada media nutrien agar atau pemurnian yang lain. Pengambilan dengan ose dapat memisahkan
koloni tunggal dengan yang lainnya. Mengambil koloni dengan karakter morfologi tertentu
dengan cara mengambilnya dengan jarum enten kemudian menaruhnya pada satu titik
media PDA pada cawan petri. Jarum ose dan jarum enten yang digunakan untuk
memindahkan sedikit biakan bakteri dan fungi ke gelas obyek harus disterilisasi
dengan cara dipanaskan diatas lampu bunsen agar terbebas dari mikroba (steril),
begitu pula dengan bibir cawan petri tempat koloni fungi (Suria 2005).
Teknik identifikasi
bakteri salah satunya menggunakan metode pewarnaan gram. Pewarnaan gram adalah
salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri. Cara pewarnaan ini paling sering dilakukan dalam
pekerjaan mikrobiologi. Pewarnaan gram merupakan salah satu prosedur yang
paling banyak digunakan untuk mencirikan bakteri (Dwidjoseputro 2005).
Menurut
Sari (2013) bahwa dalam pengecatan gram dilakukan dengan menyiapkan kaca objek
yang bersih dan bebas lemak dengan cara dibilas terlebih dahulu dengan alkohol
95% hingga bersih. Proses pewarnaan gram ini, olesan
bakteri yang terfiksasi dikenai larutan ungu kristal, larutan yodium, alkohol
dan safranin. Bakteri yang diwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua yaitu
bakteri gram positif yang mempertahankan zat pewarna ungu kristal dan karenanya
tampak biru-ungu tua. Kelompok yang lain yaitu bakteri gram negatif, yang
kehilangan ungu kristal ketika dicuci dengan alkohol dan sewaktu diberi pewarna
tandingan dengan warna merah safranin atau tampak merah hingga merah muda
(Pelczsar dan Chan 2008).
Terdapat perbedaan stuktur dinding sel pada bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif, bakteri gram negatif mempunyai lapisan peptidoglikan tipis
sehingga tidak dapat mengikat cat warna utama dengan kuat (Dwiloka 2000).
PEMBAHASAN
Isolasi mikrobia merupakan
aktivitas memisahkan suatu jenis
mikrobia dari
jenis mikrobia lainnya dengan asal mikrobia yang terdiri dari berbagai macam
spesies (Muharni 2009). Isolasi mikrobia yang dilakukan pada praktikum kali
ini berasal dari biji kedelai dengan perlakuan dicuci dan tanpa dicuci, sampel
tanah di bawah lapukan kayu, sampel kertas serta air minum dalam kemasan. Mikrobia yang di isolasi
tersebut dibiakkan dalam pada media PDA dan NA. Media PDA merupakan media yang
digunakan untuk membiakkan mikrobia berupa jamur. PDA sesuai bagi pertumbuhan
jamur dikarenakan pada PDA terdapat kandungan ekstrak kentang yang merupakan
sumber karbon bagi pertumbuhan jamur. NA merupakan media yang digunakan untuk
membiakkan bakteri. Kandungan beef
extract dalam NA berperan sebagai sumber protein bagi pertumbuhan bakteri.
Bakteri
adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel sehingga tergolong dalam domain prokariot
serta berukuran kecil atau mikroskopis (Bardy 2003). Fungi adalah mikroorganisme
yang bersifat eukaritik yang biasanya
berbentuk filamen dan lebih besar daripada bakteri (Waluyo 2005).
Bakteri dan fungi keduanya merupakan mikrobia yang berukuran mikroskopis, untuk
mengamatinya memerlukan alat
berupa mikroskop. Ciri morfologi dari keduanya dapat dilihat dari pertumbuhan koloninya.
Perbedaan secara morfologi dapat dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, elevasi,
margin, permukaan, opacity dan chromogenesis dari koloni biakan yang tumpuh
pada media isolasi.
Berdasarkan
tabel 2.1 hasil pengamatan koloni yang terdapat pada beberapa bahan yang
digunakan menunjukkan perbedaan mikrobia yang tumbuh. Media Na akan tumbuh
bakteri dan media PDA akan tumbuh jamur. Perbedaan yang mencolok yakni pada
permukaan dari koloni pada media biakan. Permukaan
bakteri yang muncul yakni
tiga timbul dan satu rata
sedangkan pada permukaan
jamur yakni dua halus dan dua berserabut. Hal
tersebut dikarenakan pada permukaan media jamur membentuk hifa dan spora yang
tumbuh dipermukaan media. Hifa tersebut bila dilihat seperti benang-benang yang menjulur ke atas
dari permukaan media, kemudian diujung dari benang tersebut terdapat spora dari
jamur itu sendiri, sehingg permukaan koloni pada media biakan terlihat berserabut.
Bakteri tidak membentuk hifa melainkan memproduksi suatu lendir sehingga
kenampakannya pada permukaan media terlihat
timbul karena pada titik-titik tertentu jumlah bakteri lebih banyak dari
tempat lain.
Identifikasi
mikrobia sebelum dibiakkan pada media dilakukan pengenceran bertingkat pada
bahan yang akan digunakan. Pengenceran bertingkat biasanya menggunakan larutan
garam fisiologis. Larutan garam fisiologis ini dibuat dari campuran aguadest
dan NaCl dengan perbandiangan 10 gram NaCl untuk 1 liter aquadest. Penggunaan
garam fisiologis bertujuan untuk menjaga turgiditas sel mikrobia agar tidak
mengalami lisis dan dapat bertahan hidup hingga dipindahkan pada media biakan
yang sesuai. Pengenceran bertingkat bertujuan untuk mendapatkan jumlah koloni
yang semakin sedikit dengan tingkat pengenceran yang semakin tinggi. Jumlah
koloni yang semakin sedikit yang tumbuh pada media biakan akan
memudahkan dalam proses identifikasi morfologi dari koloni yang diamati.
Metode
yang digunakan untuk menginokulasi isolat pada medium agar miring dalam rangka
pemurnian isolat yakni metode zig zag.
Metode zig zag digunakan untuk
mendapatkan koloni yang sedikit pada ujung hasil goresan sehingga didapatkan biakan
murni. Biakan murni merupakan biakan yang hanya terdapat satu jenis koloni
mikrobia yang tumbuh pada media biakan (Fitri dan Yasmin 2011). Hasil inokulasi
pada media agar miring kemudian dipindah pada media yang terdapat pada
petridish dengan metode streak kuadran. Tujuan dari streak kuadran sendiri
yakni mendapatkan koloni bakteri yang paling sedikit pada ujung goresan ke
empat sehingga didapatkan 1 koloni yang terpisah dari koloni lain sehingga
identifikasi mikrobia dapat dilakukan secara mudah. Hasil streak kuadran
tersebut digunakan untuk mengkonfirmasi
apakah hasil yang di streak dan yang di inokulasi merupakan mikrobia yang sama
atau berbeda.
Bakteri
yang diperoleh dari hasil streak kuadran kemudian dilakukan pewarnaan gram. Menurut
Rostinawati (2008) pewarnaan gram digunakan untuk mengetahui morfologi sel
bakteri serta untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negatif.
Hasil
dari streak kuadran dapat dilihat pada tabel 2.3. Pada PDA diperoleh mikrobia yang sama dengan
isolasi awal adalah hasil isolasi dari air
tanah pada medium PDA. Jamur yang tumbuh pada media PDA
tersebut sama dengan jamur awal yang diperoleh dari hasil isolasi dan
inokulasi, hal tersebut terlihat dari chromogenesis jamur yang tumbuh sama-sama
berwarna kehijauan. NA pada streak kuadran juga menunjukkan hasil yang sama dengan yang
sebelumnya di media miring.
Bakteri yang diperoleh
dari hasil streak kuadran kemudian dilakukan pewarnaan gram. Menurut Rostinawati
(2008) pewarnaan gram digunakan untuk mengetahui morfologi sel bakteri serta
untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri yang digunakan
pada perwarnaan gram kali ini berasal dari hasil isolasi bakteri dengan bahan
sempel yakni tangan. Hasil pewarnaan gram dapat dilihat pada foto di tabel 2.4.
Bakteri yang diperoleh menunjukkan warna merah pada preparat yang diamati.
Hasil ini menunjukkan bahwa bakteri yang diperoleh merupakan bakteri gram
negatif.
Lay (1994) menyatakan
bahwa bakteri gram positif pada pewarnaan gram berwarna ungu disebabkan
kompleks zat warna kristal violet-yodium tetap dipertahankan meskipun diberi
larutan pemucat aseton alkohol, sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah
sebab kompleks tersebut larut pada saat pemberian larutan pemucat aseton
alkohol sehingga mengambil warna merah safranin. Perbedaan warna pada bakteri
gram positif dan bakteri gram negatif menunjukkan bahwa adanya perbedaan struktur
dinding sel antara kedua jenis bakteri tersebut. Bakteri gram positif memiliki
struktur dinding sel dengan kandungan peptidoglikan yang tebal sedangkan bakteri
gram negatif memiliki struktur dinding sel dengan kandungan lipid yang tinggi
(Fitri dan Yasmin 2011), sehingga kandungan peptidoglikan pada struktur dinding
selnya tipis.
dapus dong
BalasHapusSaya akan mencadangkan sesiapa yang mencari Pinjaman Perniagaan untuk Le_Meridian mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulakan perniagaan Quilting saya dan ia adalah pantas Apabila mendapatkan pinjaman dari mereka itu mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka boleh membiayai sehingga $ 500,000.000.00 (Lima Hundred Million Dolar) di mana-mana rantau di dunia selagi ada 1.9% ROI boleh dijamin pada projek-projek.Prosesnya cepat dan terjamin. Ia pastinya pengalaman yang positif.Buat penipu di sini dan hubungi Perkhidmatan Pembiayaan Le_Meridian. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika anda mencari pinjaman perniagaan.
BalasHapus