Hara merupakan unsur pokok yang
sangat dibutuhkan tanaman untuk bisa tumbuh dan berkembang sehinggga perlu
diketahui tentang keberadaannya dalam tanah. Untuk mengetahui hara tanaman di
dalam tanah tersebut perlu dilakukan analisis tanah dan tanaman. Analisis
tersebut dapat berupa uji cepat (Quick
test) maupun analisis laboratorium. Quick test (uji cepat) merupakan analisis
untuk mengetahui ada tidaknya hara
tanaman dan harkatnya secara cepat. Sedangkan analisis di laboratorium hasilnya
secara kuantitatif dinyatakan dalam % (persen), ppm (part per million),
miliequivalent, dan sebaganya secara pasti hingga jumlah hara yang tersedia
dalam satu hektar dapat dihitung.
Dari analisis tersebut didapatkan
data tentang harkatnya. Keadaan hara tanah dapat diharkatkan sebagai berikut:
Sangat rendah (SR)
Pada keadaan ini, umumnya tanaman
menderita gejala kekurangan hara atau disebut penyakit kekahatan. Masing-masing
hara menampakkan gejala tertentu. Produksi tanaman sangat rendah, apabila
dipupuk tanaman menunjukkan tanggapan yang nyata. Artinya, produksi tanaman
meningkat sedangkan gejala menghilang.
Rendah
Pada harkat ini, sebagian tanaman
tidak menampakkan gejala kekahatan, tetapi produksi rendah. Bila dipupuk dengan
pupuk yang mengandung hara ini, produksi tanaman akan naik cukup memadai atau
menunjukkan tanggapan terhadap pemupukan.
Cukup, sedang atau medium (S)
Berarti keadaan hara dalam tanah
cukup produksi juga cukup memadai. Bila dipupuk dengan pupuk yang mengandung hara
ini sedikit menunjukkan kenaikan produksi atau masih tanggap terhadap
pemupukan.
Tinggi (T)
Tanaman umunya menunjukkan gejala
pertumbuhan normal. Produksi dalam keadaan optimal. Pemupukan tidak nyata,
menunjukkan kenaikan produksi atau tanaman kurang tanggap terhadap pemupukan.
Sangat tinggi (ST)
Apabila kadarnya melampaui ambang
batas toleransi, sebagian tanaman akan menunjukkan gejala penyimpangan
pertumbuhan. Penyimpangan pertumbuhan ini pada umumnya berupa gejala keracunan,
yang gejalanya berbeda antara tanaman satu dengan tanaman yang lain. Tetapi,
produksi menunjukkan penurunan secara nyata.
Adanya analisis tentang hara tersebut
memiliki beberapa kegunaan. Kegunaan analisis (baik analisis tanah maupun
analisis tanaman) tersebut ialah:
- Untuk mengetahui status hara dalam tanah dan dalam tanaman.
- Untuk kelestarian kesuburan tanah dan produktivitas lahan.
- Dengan mengetahui kadar hara dalam tanah dan produksi tanaman, maka kehilangan hara dari tanah karena panen dapat dihitung.
- Menduga produksi tanaman dan menghitung keuntungan apabila dilakukan pemupukan.
- Untuk mengatahui hara yang menjadi faktor pembatas yang harus diperbaiki dan membuat rekomendasi pemupukan.
Referensi:
Rosmarkam, Afandie dan Nasih Widya
Yuwono. 2007. Ilmu Kesuburan Tanah.
Yogyakarta: Kanisius
0 komentar:
Posting Komentar