Secara umum, Komunikasi diartikan sebagai “suatu
proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima” (Berlo, 1960). Akan
tetapi dalam praktek, proses komunikasi tidak hanya berhenti setelah pesan
disampaikan atau diterima oleh penerimanya. Sebab, setelah menerima pesan,
penerima memberikan tanggapannya kepada sumber pesan untuk kemudian diproses
komunikasi tersebut terus berlangsung, dimana pengirim dan penerima pesan
saling berganti peran. Proses komunikasi tersebut akan berhenti jika penerima
telah memberikan tanggapan yang dapat dimengerti oleh pengirimnya, baik
tanggapan tersebut sesuai ataupun tidak sesuai dengan yang dikehendaki oleh
pengirimnya. Dengan demikian, proses komunikasi oleh Schramm (1977) dapat
diartikan sebagai “Proses penggunaan pesan oleh dua orang atau lebih, dimana
semua pihak saling berganti peran sebagai pengirim dan penerima pesan, sampai
ada saling pemahaman atas pesan yang disampaikan oleh semua pihak”. Oleh karena
itu model komunikasi bersifat memusat atau “convergence”.
Kegiatan upaya pembangunan dalam
pertanian yang disampaikan melalui kegiatan penyuluhan, ditujukan untuk
tercapainya perubahan-perubahan pada perilaku petani dan masyarakatnya mencakup
aspek baik ekonomi, social budaya, ideology, politik maupun keamanan, untuk itu
pembangunan yang diberikan haruslah dapat mendorong terjadinya perubahan yang
memiliki sifat pembaharuuan, yang sering disebut “Inovasi”. Secara singkat inovasi berarti ide, gagasan, praktek
baru. Sehingga secara keseluruhan dapat diartikan “Sesuati ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku,
nilai-nilai, dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima,
dan digunakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu,
yang dapat mendorong terjadinya perubahan – perubahan di segala aspek kehidupan
masyarakat (Mardikanto, 1988)”.
Adopsi dalam penyuluhan pertanian
pada hakekatnya dapat diartikan sebagai proses penerima inovasi atau perubahan
perilaku yang baik berupa pengetahuan (Cognitive), sikap (affective), maupun
ketrampilan (psychomotoric) pada diri sesorang setelah menerima “inovasi” yang
disampaiakan penyuluh oleh masyarakat sasarannya. Adopsi dalam pembahasan ini
menerima sesuatu yang “baru” yang ditawarkan dan diupayakan oleh pihak lain
atau penyuluh.
Proses
Perubahan dalam Komunikasi :
Melalui komunikasi, proses
perubahan perilaku yang menjadi tujuan penyuluhan sebenarnya dapat dilakukan 4
metode yaitu :
1)
Secara persuasive atau bujukan, yaitu
perubahan perilaku yang dilakukan dengan cara menggugah perasaan secara
bertahap sampai penerima mengikuti apa yang dikehendaki oleh komunikator.
2)
Secara pervasion atau pengulangan, yaitu
penyampaian pesan yang sama secara berulang-ulang, sampai penerima mengikuti
kehendak komunikator.
3)
Secara compulsion, yaitu teknik
pemaksaan tidak langsung dengan cara menciptakan kondisi yang membuat penerima
harus melakukan kehendak komunikator.
4)
Secara coercion, yaitu teknik pemaksaan
secara langsung. Dengan cara memberikan sanksi (hadiah atau hukuman) kepada
penerima yang melaksanakan atau yang melanggar anjuran yang diberikan.
Sehubungan dengan hal ini, dalan
kegiatan penyuluhan pertanian harus dihindari cara-cara pemaksaan, tetappi
sejauh mungkin tetap melaksanakan teknik-teknik bujukan dan pengulangan yang
dilakukan melalui kegiatan belajar bersama.
Mengefektifkan
Komunikasi :
Dalam kehidupan sehari-hari,
kendala umum yang menyebabkan kegagalan komunikasi, adalah :
1.
Komunikasi yang tidak Efisien, yang
disebabkan karena :
a) Tujuan komunikasi yang tidak jelas, baik
menurut penyuluh maupun bagi masyarakat sasarannya, terutama jika penyuluh
kurang melakukan persiapan penyuluh.
b) Kebiasaan yang dilakukan oleh
komunikator (gerakan, ucapan yang selalu dilakukan secara berulang-ulang).
2.
Salah Pengertian, yang disebabkan oleh :
a) Perbedaan tujuan antara penyuluh dengan
sasarannya atau penerima pesan.
b) Perbedaan latar belakang pendidikan,
ekonomi, social budaya penyuluh dengan penerima pesan.
Sehubungan dengan hal tersebut,
menurut Cooley (1971) memberikan acuan untuk mengefektifkan komunikasi dalam
penyuluhan, yaotu dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Harus mengupayakan kepentingan bersama
atau “Overlaping of interest” antara
kebutuhan yang dirasakan oleh penyuluh dan masyarakat sasarannya.
b. Pesan yang disampaikan merupakan
pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat sasarannya.
c. Penyuluh meyakini keunggulan pesan yang
disampaikan dan memiliki keyakinan bahwa masyarakat sangat mengharapkan
bantuannya.
d. Pesan yang disampaikan mengacu pada
kepuasan dan perbaikan mutu hidup kedua belah pihak.
Referensi:
Mardikanto,Totok 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: UNS PRESS.
Mardikanto, Totok 2009. Membangun Pertanian Modern. Surakarta: UNS PRESS.
0 komentar:
Posting Komentar